Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 08 Juni 2014

Profil

Hai guys, nama saya Kartika Wulan Saputri, saya sering dipanggil wulan . saya tinggal di Pucang Secang Magelang, sekarang saya pelajar di SMK N 1 (STM PEMBANGUNAN) Temanggung. saya kelas 3 jurusan Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP).Saya mempunyai cita-cita menjadi seorang dokter dan hobi saya membaca novel karena dengan membaca wawasan saya bisa bertambah dan juga dapat bermanfaat bagi orang lain.
Saya menulis makalah ini dengan judul panen tembakau karena saya ingin berbagi ilmu sedikit tentang materi tersebut dan saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Kritik dan saran selalu saya harapkan, terimakasih..

Rabu, 05 Maret 2014

Panen Tembakau


TEMBAKAU

Pemanenan adalah suatu tahapan budidaya tembakau yang sangat penting diperhatikan dalam mendapatkan kualitas panenan yang tinggi. Adapun yang hams diperhatikan sebagai berikut : 
· Kematangan daun 
· Keseragaman daun dalam proses penanaman 
· Penanganan daun hasil panenan 

Sebagian besar dari varietas tembakau dipanen berdasarkan tingkat kematangan daunnya dilakukan mulai dari daun bawah sampai daun atas dengan pemetikan 2 sampai 3 daun pada setiap tanaman dengan interval satu minggu hingga daun tanaman habis (Warintek, 2011). 

Pemetikan dilakukan pada umur tanaman 90 -100 hari. Pemetikan dilakukan 1-3 helai daun dengan selang waktu 2-6 hari. Waktu pemetikan tembakau NO dilakukan pagi hari (sebelum fotosintesis), sedangkan untuk tembakau VO dilakukan pada sore hari (setelah fotosintesis). Komposisi daun tembakau terdiri dari: daun pasir (3-4 lembar), daun kaki (4-6 lembar), daun tengah (6-8 lembar) dan daun pucuk (2-4 lembar). Setelah dipetik daun disusun dalam keranjang dengan posisi berdiri untuk daun yang masih berembun dan diatur posisi tidur kalau daun sudah kering, proses selanjutnya adalah menunggu pengolahan berikutnya sesuai kegunaan dari masing-masing jenis tembakau (Anonim, 2011).

Ciri daun tembakau yang telah masak adalah warna daun sudah mulai hijau kekuningan dengan sebagian ujung dan tepi daun berwama coklat, warna tangkai daun hijau kuning keputih-putihan, posisi daun/tulang daun mendatar, dan kadang-kadang pada lembaran daun ada bintik-bintik coklat sebagai lambang ketuaan


Tembakau Rajangan Temanggung
Panen dilakukan secara bertahap, pemetikan daun sebanyak 5 – 8 kali tergantung kemasakan dan jumlah daun. Saat panen biasanya dimulai apabila sudah ada berita tentang dimulainya pembelian tembakau rajangan oleh pabrik rokok atau gudang mulai buka. Panen daun tembakau dilakukan 10 – 15 hari sebelum awal pembelian tembakau rajangan. Pemetikan daun dimulai dari bawah, dipetik 2 – 3 lembar daun setiap kali petik. Daun yang siap panen ditandai oleh perubahan warna daun, dari hijau menjadi kuning kehijauan, warna tulang daun putih/hijau terang, tepi daun mengering, permukaan daun agak kasar dan tangkai daun mudah dipatahkan. Waktu panen pagi hari setelah embun menguap sampai siang hari. Apabila waktu panen turun hujan, maka daun yang cukup matang segera dipetik atau ditunda 6-8 hari. Daun yang telah dipetik segera diproses atau diolah menjadi tembakau rajangan. Pengolahan tembakau rajangan terdiri dari 3 tahap kegiatan, yaitu Pemeraman, perajangan dan penjemuran.
Saat ini, tembakau di semua lahan tanam tersebut telah dipanen oleh petani. Kami memperkirakan produksi tembakau pada tahun ini sebanyak 9.246 ton dengan asumsi produktivitas per hektarenya sebanyak 534,69 kilogram. Secara umum, tembakau di Sumenep berkualitas bagus, karena didukung kondisi cuaca pada kemarau tahun ini, yakni tidak ada hujan sama sekali sejak Juli lalu.
“Namun, luas lahan tanam maupun produksi tembakau tahun ini masih di bawah proyeksi ideal.Lahan tanam tembakau di Sumenep diproyeksikan seluas 22.333 hektare dengan estimasi produksi sebanyak 13.400 ton. Alhamdulilah pada saat ini petani tembakau tidak merasa di rugikan pada tahun sebelumnya.


Memanen Hasil Tanaman Tembakau

A.    Menilai tanaman siap panen

Tanaman siap panen dilakukan setelah 4 bulan tembakau ditanam.meskipun tanaman yang akan dipanen sudah menampakan hasil yang cukup baik,karena bias saja tanaman itu belum cukup umur atau tanaman itu cukup masak.untuk mendapatkan hasil yang cukup baik kematangan daun sangat diperhatikan karena akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil panen. Tanaman yang siap untuk dipanen berumur 150 hari,berdaun banyak dan lebat,daun sudah masak,tidak terserang HPT,dan mempunyai daun yang lebar.

B.    Menyiapkan sarana dan prasarana

a.      Sarana
·         Bangsal pemeraman
b.      Prasarana
·         Regent
·         Tali
·         Karung
·         Daun kelapa
·         Gopang/pisau Rajang
·         Tempat rajangan
·         Kranjang
·         Pelepah batang pisang.

C.     Memanen sesuai kriteria

sebelum melakukan pemanenan  perlu di lakukan pengamatan  mengenai  kesiapan tembakau untuk di panen.untuk menilai apakah sebuah tanaman tembakau sudah siap panen atau belum dapat  di gunakan criteria sebagai berikut:
1.ciri fisik
Daun yang siap panen ditandai oleh perubahan warna daun, dari hijau menjadi kuning kehijauan, warna tulang daun putih/hijau terang, tepi daun mengering, permukaan daun agak kasar dan tangkai daun mudah dipatahkan.

2.Waktu panen
Waktu panen pagi hari setelah embun menguap sampai siang hari. Apabila waktu panen turun hujan, maka daun yang cukup matang segera dipetik atau ditunda 6-8 hari
3.umur
Kira-kira 3 bulan, dimulailah panen pertama pada daun tembakau. Memanen daun tembakau tidaklah mudah, haruslah bertahap dari daun paling bawah hingga daun paling atas, dan itu memakan waktu yang tidak sebentar. Dari memanen daun pertama sampai daun terakhir dibutuhkan waktu antara 4 sampai dengan 4,5 bulan. Karena dalam satu batang pohon, daun tembakau dibagi dalam beberapa grid atau tingkatan. Tiap tingkatan itu menandakan kwalitas daun( petani Temanggung menyebut totol) dan biasanya itu terlihat dari warna dan teraba dari aromanya. Untuk aroma memang hanya orang tertentu saja yang bisa menentukan apakah aromanya cukup atau kurang. Dan semakin keatas, kwalitas daun akan semakin tinggi dan hargapun semakin mahal.

D. TEKNIS PANEN

panen di awali dengan memetik daun yang paling bawah
 a. Kwalitas A (Totol A) daun berwarna hijau, biasanya umur sekitat 3 bulan bisa mulai dipanen.

b. Kwalitas B (Totol B) daun berwarna hijau tapi sudah mulai terlihat warna kuning diantaranya
c. Kwalitas C (Totol C) daun berwarna kuning saja.
d. Kwalitas D (Totol D) daun berwarna kuning agak kemerahan
e. Kwalitas E (Totol E) daun berwarna merah namun masih ada semburat kuningnya
f. Kwalitas F (Totol F) daun berwarna kemerahan
g. Kwalitas G (Totol G) daun berwarna merah atau yang disebut juga mbako Srinthil (tembakau dengan kwalitas paling bagus dan berharga sangat mahal)
Sebenarnya Totol F dan G hampir sama warna daunnya yang membedakan hanyalah pada proses memperamnya dikemudian hari. Karena setelah dipanen, daun tembakau tidak bisa lantas diolah, harus melalui proses memperamnya (biasa disebut daun imbon atau daun yang telah di imbu).

diperam (diimbu) beberapa hari untuk mengurangi kadar air dalam daun
Dan tiap Totol, proses memperamnya pun berbeda-beda Totol A diperam 2 hari, B diperam 3 hari,C diperam 4/5 hari,D diperam 6/7 hari,E dan F maksimal diperam 9 hari. Adapun dalam memperam itupun haruslah tepat waktu, tidak boleh berkurang ataupun berlebih karena akan menentukan kematangan dan kebusukan daun.


Satu hal yang sangat membanggakan petani, yaitu ketika musim panen tiba. Waktu panen tembakau adalah aktu yang ditunggu tungguoleh petani,karena mereka akan memetik jerih payah mereka selama 4 bulan lamanya.
            Meskipun tanaman yang akan dipanen sudah menampakan hasil yang cukup baik, namun itu belum tentu memberikan hasil yang baik pula. Kadang – kadang hasilnya menurun karena penanganan panen yang kurang baik. Untuk mendapatkan hasil yang baik maka harus memperhatikan beberapa hal yaitu; penentuan waktu panen,cara pemetikan,dan penanganan pasca panen.

1.            Penentuan Waktu Panen
            Penentuan waktu panen  sangat penting karena pemanenan yang dilakukan sebelum dan sesudah masak,hasilnya sama buruknya. Daun yang dipetik sebelum waktu panennya hasilnya akan menurun karena setelah kering daun akan kisut dan tulang daunya akan melengkung sehingga permukaan daunya tidak rata,di samping itu warna daunya kurang menarik,yaitu coklat tua. Sedangkan daun yang melebihi masa masaknya biasanta akan membusuk sebelum kering dan harganya pun akan anjlok.
            Kebiasaan waktu panen di berbagai daerah antara lain : di Jawa Barat, dilakukan pada bulan Agustus, September, Oktokber, dan Nopember ,di Jawa Tengah dan Jawa Timur panen dilakukan pada bulan   September, Oktokber, Nopember ,dan Desember.
            Tingkat kematangan daun tembakau yg ditandai oleh warna daun :
·               Daun muda (imaturoleaves),warna daun masih hijau
·               Daun masak (mature leaves),warna hijau kekuning-kuningan
·               Daun tua (overmature leaves),warna kuning tua hampir cokelat

2.            Cara Pemetikan Daun Tembakau
            Pada dasarnya cara pemetikan daun tembakau dapat dibagi menjadi 2 macam,yaitu  pungut batang dan pungut daun. Pemetikan pengumutan batang dilakukan untuk jenis tembakau yang pemasakan daunya serentak di sluruh bagian tanaman.
            Cara panen pungut daun dilakukan dengan memetik daun tembakau satu persatu secara bertahap.

TEKNIS PANEN
Mengolah hasil tembakau tidaklah semudah dan sesederhana seperti hasil panen tanaman lain seperti padi, jagung ataupun sayuran lainnya. Diperlukan waktu panjang, ketelatenan dan juga kesabaran.
Berikut beberapa langkah dari petani dan penggarap  sebelum mereka bisa meraup untung dari hasil panen tahunan tembakau ini.
1. Pemupukkan.
2. Kira-kira 3 bulan, dimulailah panen pertama pada daun tembakau. Memanen daun tembakau tidaklah mudah, haruslah bertahap dari daun paling bawah hingga daun paling atas, dan itu memakan waktu yang tidak sebentar. Dari memanen daun pertama sampai daun terakhir dibutuhkan waktu antara 4 sampai dengan 4,5 bulan. Karena dalam satu batang pohon, daun tembakau dibagi dalam beberapa grid atau tingkatan. Tiap tingkatan itu menandakan kwalitas daun( petani Temanggung menyebut totol) dan biasanya itu terlihat dari warna dan teraba dari aromanya. Untuk aroma memang hanya orang tertentu saja yang bisa menentukan apakah aromanya cukup atau kurang. Dan semakin keatas, kwalitas daun akan semakin tinggi dan hargapun semakin mahal.
panen di awali dengan memetik daun yang paling bawah
a. Kwalitas A (Totol A) daun berwarna hijau, biasanya umur sekitat 3 bulan bisa mulai dipanen.
b. Kwalitas B (Totol B) daun berwarna hijau tapi sudah mulai terlihat warna kuning diantaranya
c. Kwalitas C (Totol C) daun berwarna kuning saja.
d. Kwalitas D (Totol D) daun berwarna kuning agak kemerahan
e. Kwalitas E (Totol E) daun berwarna merah namun masih ada semburat kuningnya
f. Kwalitas F (Totol F) daun berwarna kemerahan
g. Kwalitas G (Totol G) daun berwarna merah atau yang disebut juga mbako Srinthil (tembakau dengan kwalitas paling bagus dan berharga sangat mahal)
Sebenarnya Totol F dan G hampir sama warna daunnya yang membedakan hanyalah pada proses memperamnya dikemudian hari. Karena setelah dipanen, daun tembakau tidak bisa lantas diolah, harus melalui proses memperamnya (biasa disebut daun imbon atau daun yang telah di imbu).
Dan tiap Totol, proses memperamnya pun berbeda-beda Totol A diperam 2 hari, B diperam 3 hari,C diperam 4/5 hari,D diperam 6/7 hari,E dan F maksimal diperam 9 hari. Adapun dalam memperam itupun haruslah tepat waktu, tidak boleh berkurang ataupun berlebih karena akan menentukan kematangan dan kebusukan daun.
3. Merajang
Sekarang para petani/penggarap tembakau telah dimudahkan dengan mesin pengrajang tembakau yang super cepat. Dibandingkan dulu yang merajang dengan system manual layaknya seorang yang merajang sayur. Kini dalam semalam mesin pengrajang itu bisa menghasilkan berkwintal-kwintal tembakau rajangan

4. Mencampur dengan gula pasir
Setelah dirajang, langkah selanjutnya mencampur dengan gula pasir, rata-rata dengan perbandingan satu kwintal tembakau dicampur 10 kg gula pasir. Tujuan mencampur rajangan tembakau dengan gula  pasir adalah untuk membuat lentur rajangan tembakau hingga nanti memudahkan proses penggulungannya. Dalam proses pengrajangan ini kadang ada penggarap yang “nakal” ingin mendapatkan untung banyak dengan mencampur rajangan tembakau itu dengan bahan pewarna khusus. Memang dari segi warna rajangan tembakau bisa sama dengan yang berkwalitas bagus, namun untuk aroma bisa tercium antara yang asli dan bercampur bahan-bahan lain.
5. Nganjang
Nganjang adalah proses menata rajangan tembakau pada satu tempat yang dinamakan irig untuk kemudian dijemur. Perlu ketelatenan dan juga ketrampilan dalam proses ini. Karena ada cara khusus sebelum akhirnya rajangan tembakau itu tertata rapi di atas irig. Rajangan tembakau harus tetap rapi dan memanjang sehingga setelah kering mudah untuk digulung. perlu kerapian, ketelatenan dan keseriusan pada proses ini karena rajangan tembakau harus benar-benar memanjang dan tidak terputus tiap irisannya
5. Menjemur
Dalam proses penjemuran, selain harus sering dibolak balik, para penggarap haruslah selalu waspada terhadap cuaca, jangan sampai jemuran tembakau ini terkena sedikitpun air(hujan) karena jika kehujanan rajangan tembakau itu akan membusuk, dan tembakau tidak layak jual.
6. Pengembunan
Setelah dijemur dengan cukup kekeringannya, rajangan tembakau dalam irig itu ditaat dan ditaruh diudara terbuka  semalaman yang memungkinkan terkena embun pagi. Semakin dingin cuaca maka hasil rajangan tembakau itu akan semakin baik.
7. Pengepakkan (Momot)
Setelah proses pengembunan dirasa cukup, tibalah waktunya menata rajangan tembakau dan dimasukkan dalam keranjang tembakau.  Cara memasukkanpun tidak sembarang, ada beberapa langkah yang harus dilakukan penggarap, seperti menata terlebih dahulu lembaran-lembaran pelepah batang pisang kering yang nantinya digunakan sebagai penutup keranjang dan sebagainya. Adapun isi dalam satu keranjang bisa mencapai 40 sampai dengan 50 kilogram tembakau. Keranjangnya sendiri mempunyai berat kisaran 6 sampai 7 kilogram.
Setelah selesai pengepakkan barulah penggarap itu bisa menjual tembakau pada tengkulak atau menjual sendiri pada gudang-gudang penerima hasil tembakau.



SUMBER :
Rasyid,Akbar.2012.kegiatan sebelum dan pasca panen.Semarang: Google Indonesia        
Salim,Agus.2009.Rumitnya mengolah tembakau.Semarang: Google Indonesia
2010.memanen daun Tembakau: Google Indonesia 
 

Blogger news

http://ak.imgfarm.com/images/cursormania/files/20/10187a.gif

Blogroll

http://ak.imgfarm.com/images/cursormania/files/20/10187a.gif

About

http://ak.imgfarm.com/images/cursormania/files/20/10187a.gif